Like Fanpage FB blog ini ya, dan jangan lupa follow twitter nya juga.
Fanpage FB: Story Of Rika
Twitter: Story_Of_Rika
Thank's untuk kunjunganya ;D
Bonus karna sudah mengujungi Blog ini.
Unyu kan?
Jumat, 27 April 2012
Selasa, 17 April 2012
My Cerpen 10
RoSe BeAuTy Salon
Di sebuah
sekolah bernama International Crystal School ada 5 orang sahabat yang sama-sama
kaya tapi dermawan. Namanya Rolise, Selly, Bella, Aundry dan Tylia.
“Rolise,
Selly, Bella, Aundry, aku kepingin punya salon tanpa uang orang tua. Nah kalian
mau gak kita ngumpulin uang buat ngebuat salon? Setuju?” Kata Tylia.
“Setuju!!!” Seru Rolise, Selly, Bella dan Aundry.
Tett….Tett….
Bel berbunyi
nyaring Rolise, Selly Bella, Aundry dan Tylia masuk ke kelas masing-masing.
Esoknya
mereka mengumpulkan uang dengan menjual gelang manik-manik buatan mereka
sendiri. Hasilnya luar biasa! Mereka dapat 1.000.000 lebih dengan menjual
selama 2 minggu, wow….
“Akhirnya
kita bisa buat salon juga, kebetulan nih aku punya tanah kosong, cukup luas sih
bisa kita pake untuk buat salon kalo soal bata, genteng, cat, semen dan semua
bahan untuk buat bangunan sudah ada disitu. Nah kalian setuju? Uang yang kita
kumpulkan untuk beli perlengkapan salon yang lain” Jelas Tylia panjang lebar.
“Ok!” Seru teman-teman Tylia yang lain.
Setelah
pembangunan salon selesai mereka membuka salon itu. Untung saja mereka sudah
memahami cara creambath, mengecat rambut, memotong poni, memotong rambut, dan
sebagiannya.
Nama
salonnya adalah RoSe BeAuTy Salon.
Salonnya
cukup laris. Baru seminggu jualan mereka sudah dapat 5.000.000 lebih!
Akhirnya
impian Tylia terkabulkan.
Tylia dan
Teman-temannya sekarang sudah 10 tahun bekerja di salon buatan mereka berlima
dan tetap laris walau sudah lama.
Kamis, 12 April 2012
My Cerpen 9
Si kembar yang pemberani
Di sebuah
keluarga ada 2 orang anak kembar yang bernama Shelly dan Shylla. Mereka
sama-sama pintar dan pemberani. Suatu hari Shelly dan Shylla ingin pergi ke
International Mall atau biasa di sebut IM.
“Mama Papa,
Shylla dan Shelly ingin pergi ke IM. Boleh kan?” Tanya Shylla sambil memelas.
“Hmm…. Baiklah Mama izinkan, asal kalian berangkat bersama Pak Jona ya…” Kata
Mama. Pak Jona adalah sopir pribadi keluarga Shelly dan Shylla. “Sipp….” Kata Shelly dan Shylla berbarengan.
“Pak Jona anterin
kita ke IM dong” Kata Shylla. “Ok” Kata Pak Jona singkat.
Setelah
beberapa menit di perjalanan menuju IM akhirnya mereka sampai juga.
“Terima
kasih Pak Jona, nanti kita SMS deh kalau sudah belanjanya” Kata Shelly. “Ok
neng” Kata Pak Jona.
Shelly dan
Shylla pun bergegas menuju lift untuk ke lantai 6.
“Ly, kita
mau kemana dulu nih?” Kata Shylla bingung. “Kita ke Papapipizza dulu saja” Kata
Shelly. “Ok”.
“Selamat
datang di Papapipizza, mau pesan apa?” Sapa seorang pelayan. “Hmm…. Aku 1 Pizza
rasa sosis dan keju, minumannya lemon tea” Kata Shelly. “Kalau aku 1 Pizza rasa
Jamur dan Keju, minumannya sama lemon tea” Kata Shylla. Pelayan pun mencatat
pesanan Shelly dan Shylla.
10 menit
kemudian Pizza pun datang.
“Silahkan
Pizzanya” Kata pelayan. “Ya, terima kasih” Kata si kembar.
Setelah
kenyang makan mereka membayar pizza dan menuju toko buku Gramedia.
Shelly dan
Shylla berpencar untuk mencari buku.
Shylla ke
bagian Novel Anak dan Shelly ke bagian Komik.
Tiba-tiba
Shylla melihat laki-laki berpakaian hitam sedang mengendap-endap di belakang
Shelly.
“Shelly
awas! Dibelakangmu ada penjahat!” Seru Shylla. Sang penjahat pun kaget dan
cepat- cepat membawa Shelly pergi. “Hei! Tunggu penjahat!” Kata Shylla sambil
mengejar si penjahat yang berniat untuk menculik Shelly. “Tolong!! Kembaranku
diculik!” Kata Shylla sambil terus mengejar si penjahat. Si penjahat
bersembunyi di belakang tembok, tapi terlihat oleh Shylla.
Akhirnya si
penjahat di kepung oleh orang-orang yang ada di sekitar tempat si penjahat
sembunyi. Polisi pun datang ke tempat kejadian, Shelly pun selamat berkat adik
kembarnya. “Terima kasih adik kembaranku, kau telah menyelamatkanku” Kata
Shelly sambil berpelukan dengan Shylla. “Ya, tak apa-apa kok” Kata Shylla.
“Lain kali aku akan lebih berhati-hati” Kata Shelly. Shylla pun tersenyum
mendengar ucapan kakak kembarannya itu. “Sebaiknya kita pulang saja dulu la”
Kata Shelly. “Ok, aku SMS Pak Jona dulu ya” Kata Shylla.
Akhirnya
mereka pun pulang dengan Pak Jona.
My Cerpen 8
Sahabat Baru Riri
Pagi ini
Riri berangkat ke sekolah barunya bersama ayahnya naik mobil. Di jalan Riri
hanya menengok kearah kaca sebelah kanan mobil.
Setelah
sampai di depan gerbang sekolah Riri mengucapkan salam. “Assalamu’alaikum Ayah.”
Kata Riri sambil mencium pipi ayahnya. “Wa’alaikum salam Riri, hati-hati ya di
sekolah!” Seru ayah sambil berlalu pergi.
Belum banyak
murid-murid yang datang. Di kelas Riri
disapa oleh murid yang tidak dikenalnya. “Hai!, kamu murid baru disini ya?”
Kata anak yang menyapa Riri. “Iya, nama kamu siapa?” Tanya Riri. “Ooo…. Namaku
Nita, salam kenal.” Kata orang yang ternyata namanya Nita. “Eh Nita kita ke
taman yuk!” Ajakku pada Nita. “Yuk!” Jawabnya.
Di taman
Riri bermain dengan Nita. Setelah bel masuk berbunyi mereka pun segera masuk ke
dalam kelas.
Tak terasa pelajaran hari ini berlalu dengan
cepat, waktunya pulang.
“Nita boleh
aku tanya sesuatu?” Kata Riri. “Boleh, ada apa?” Kata Nita. “Aku cuma mau nanya
rumah kamu dimana?” Tanya Riri. “Oh rumahku di Gang Harumanis No. 23” Kata
Nita. “Wah berarti kita tetangga dong, kalo aku No.20!” Kata Riri senang. Lalu
mereka pulang bersama dengan berjalan kaki (Riri tidak dijemput karena Papanya
sibuk dikantor).
Dirumah, Riri disambut oleh ibunya.
Lalu Riri mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.
Setelah berganti pakaian Riri langsung menelepon Nita, sebelum berpisah tadi
Riri dan Nita bertukar nomor telpon rumah. Riri nelpon karna ia ingin main ke
rumah Nita. “Assalamu’alaikum ini dengan Nita?” Tanya Riri di telepon. “Wa’alaikum
salam iya ini saya sendiri.” Jawab Nita. “Oh Nita, Nita boleh gak aku main
sekarang ke rumahmu?” Tanya Riri. “Boleh.” Jawab Nita singkat. “Ok
Assalamu’alaikum.” Kata Riri. “Wa’alaikum salam.” Jawab Nita.
Setelah sampai di depan rumah Nita. “Assalamu’alaikum!”
Seru Riri di luar gerbang.
“Wa’alaikum salam, eh Riri yuk masuk!” Ajak Nita pada
Riri.
Di dalam mereka bermain games. “Bosen ah, kita buat
gelang aja yu Ri! Aku punya manik-manik pemberian bibiku.” Seru Nita. “Wah, ayo
kita buat bersama, ajari aku cara membuatnya ya.” kata Riri. “Sip lah, gampang
kok.” Kata Nita sambil mengambil manik-maniknya. Mereka pun membuat gelang dari
manik-manik. Gelang yang sangat cantik, Riri membuat gelang dengan perpaduan
warna ping tua dan muda sedangkan Nita
perpaduan warna hijau tua dan muda.
Sangat seru dan menyenangkan sehingga tidak terasa waktu sudah sore Riri
harus pulang. “Ri, gelang yang kamu buat
untukku ya dan ini untukmu, kita tukeran tanda persahabatan kita, nih aku
pakaikan ditangan kamu.” Kata Nita. “Aku juga akan memakaikannya di tangan kamu
ya!” seru Riri.” Best Friend Forever!” Seru Riri dan Nita bersamaan.
Riri pun pulang ke rumahnya dan mendapat kabar buruk
yaitu dia harus pindah ke luar negeri!. Padahal dia baru saja mendapat sahabat
baik, yaitu Nita. Riri akan pindah besok.
Kukuruyuk……………!!!!!!!! Suara ayam jago yang berkokok.
“Wah pagi yang cerah, aku harus persiapkan koper dan
akan ke rumah Nita” Kata Riri.
Setelah mengemasi barang yang mau dibawa, Riri ke
rumah Nita.
Di depan gerbang Riri mengucapkan salam.
“Assalamu’alaikum!” Kata Riri. “Eh Wa’alaikum salam, Riri ngapain kamu
pagi-pagi gini kesini?” Tanya Nita. “Oh aku….. aku…. aku………. akan pindah ke
luar negeri!” Kata Riri sambil menangis. “Apa!? Pindah? Gak salah tuh, kita kan
baru bersahabat.” Kata Nita. “Iya tapi aku tidak akan lama disana hanya 1
tahun, tapi aku akan tetap bersahabat denganmu!” Seru Riri. “Best Friend
Forever!” Seru mereka.
Persahabatan memang indah………….
My Cerpen 7
Roti atau Uang?
“Hoahm…!
Pagi yang cerah” Sapa Gyna.
Gyna bergegas ke Kamar
Mandi, tentunya untuk mandi.
Setelah
mandi Gyna lalu menuju Ruang Makan.
“Ma, pagi ini
sarapannya apa?” Tanya Gyna. “Fried
Chicken, Nasi, Jamur Crispy dan Minumannya Lemon Tea.”Jawab Mama. “Ooo…” Kata Gyna ber-ooo.
Gyna
pun bergegas makan. Gyna mengambil beberapa Jamur Crispy, Satu Fried Chicken
bagian Paha dan Lemon Tea.
“Hmm…. Yummy! Masakan
Mama emang paling top!” Puji Gyna. “Siapa dulu dong, Mama gitu lho!” Kata Mama. “Hahaha…” Tawa Gyna.
Gyna
pun berangkat sekolah bersama sopir pribadinya, Papanya Gyna sedang dinas di luar kota.
Disepanjang
perjalanan Gyna melihat pemandangan nan indah.
Setelah sampai
disekolah Gyna berlari ke lantai 4, kelasnya (4-F).
Di
kelas….
“Halo
May!” Sapa Gyna pada May, Sahabatnya dari TK yang duduk disebelahnya. “Hai Juga
Gyna” Jawab May lesu. “Kamu kenapa May,
Sakit?” Tanya Gyna. “Eh ng….nggak kok,
aku Cuma mm…. Cuma pusing aja, gak kenapa-kenapa” Jawab May agak gugup. “Ooo…. Ya sudah aku mau
meminjam buku sebentar ya di perpustakaan.” Kata Gyna. “Ia.” Jawab May singkat.
Tak terasa beberapa jam
telah berlalu, waktunya Gyna pulang.
“May kita pulang jalan
kaki aja yuk?” Ajak Gyna. “Yuk, boleh-boleh saja. Kebetulan aku tidak ada yang
menjemput.” Jawab May, “Sekarang May
sudah tidak pusing lagi”.
Diperjalanan,
May dan Gyna bertemu seorang pengemis tua.
“May
kita kasih kakek itu uang yuk? Kasian kakek itu, kayaknya butuh uang” Kata
Gyna. “Iya ya, tapi kita kasih Roti aja jangan Uang” Kata May.
“Uang
aja”
“Roti
aja”
Akhirnya
May dan Gyna Berdebat.
“Uang”
“Roti”
“Uang”
“Roti”
“Uang!!”
“Ya
sudah deh aku kasih kakek itu Roti, kamu Uang, aku capek ah berantemnya” Kata
May. “Ok deh” Kata Gyna.
Lalu
Gyna dan May menghampiri kakek tua itu.
“Kek
ini ada Roti dan Uang untuk kakek, dari kami” Kata Gyna. “Makasih nak, semoga
Allah memberi balasan untuk kalian. “Ia kek sama-sama” Jawab May dan Gyna.
May
dan Gyna pun senang telah memberi sedekah pada orang yang kesusahan apalagi
tadi pengemisnya kakek-kakek tua, dan soal pertengkaran Roti dan Uang pun sudah
berakhir.
My Cerpen 6
Petualangan Nida di Negeri Animeworld
Hari ini
Nida dan sahabatnya akan bersepeda keliling kompleks.
“Ma, Nida
main sepeda dulu ya” Kata Nida. “Ya, tapi hati-hati ya” Ingat Mama. “Ya Ma”.
Nida pun
pergi ke rumah Nola sahabatnya sejak kecil untuk mengajaknya bersepeda.
“Tok…tok…tok”
“Eh Neng
Nida, mau apa neng? Ayo masuk dulu” Kata Bi Inah pembantu Nola. “Eh nggak usah,
Nida cuma mau main sama Nola” Kata Nida. “Oh, sebentar ya Bibi panggilkan dulu”
Kata Bi Inah.
Beberapa
menit kemudian………
“Eh ada Nida,
sebentar ya aku ambil sepedaku dulu” Kata Nola.
“Yuk Nola,
kita berangkat!” Kata Nida. “Let’s go!” Kata Nola.
Akhirnya
Nola dan Nida pun keliling kompleks.
Nida dan
Nola curiga pada rumah ber-cat putih dan temboknya pun suda retak, akhirnya
Nola dan Nida masuk ke dalam Rumah yang kelihatan sudah rusak.
“Nol, yang
bener aja kita masuk ke dalam rumah yang sera ini” Kata Nida takut. “Udahlah,
mungkin ada sesuatu yang mencurigakam disini” Kata Nola. “Iya deh, yuk” Kata
Nida yang sudah tidak ketakutan lagi.
“Nola! Apa
itu yang bercahaya dibalik pintu yang berwarna coklat?” Kata Nida terkejut.
“Mana? Oh itu, ia sebaiknya kita masuk ke dalam pintu itu” Kata Nola. “Ok”
“Sreett…..”
Suara pintu terbuka.
Tiba-tiba
Mereka tersedot kedalam pintu itu!
“Aaaaaaaaa!!!!!”
Jerit mereka.
Akhirnya
mereka jatuh di tempat yang tidak dikenali mereka.
“Ah!!, Nida
kita dimana nih?” Kata Nola. “Tau ah gelap” Kata Nida Cuek. “Disini gak gelap
kok” Kata Nola. “Mana kutahu, emangnya aku tau tempat ini” Kata Nida. “Ia deh,
kita Tanya aja sama orang disini” Kata Nola. “Woi Nol, disini orangnya kok
kayak Anime ya?” Kata Nida kaget.
“Hah? Yang bener? Apa aku mimpi?” Kata Nola tidak percaya. “Yaudah kita Tanya
aja” Kata Nida.
“Maaf kak,
bisa Tanya kita ini ada dimana?” Kata Nola mewakili. “Apa? Ini Negeri
Animeworld, kalian dari mana? Kok kalian beda dengan orang yang disini?” Kata
Anime yang belum diketahui namanya itu. “Oh, kita dari Bumi. Oh ia nama kakak
siapa ya?” Kata Nida. “Nama aku? Namaku Kimigenime, salam kenal” Kata
Kimigenime yang cantik. “Oh. Namaku Nida” Kata Nida. “Kalau namaku Nola, salam
kenal juga” Kata Nola. “Yuk akan ku perlihatkan keindahan Negeri Animeworld”
Kata Kak Kimigenime ramah.
Nola dan
Nida diajak jalan-jalan ke tempat hiburan dan lain-lain. Mereka juga berkenalan
dengan teman-teman Kak Kimigenime. Ada yang namanya Hatsunime, Gekunime dan
masih banyak lagi.
Tak berapa
lama kemudian………..
“Kak
Kimigenime, kita harus pulang sekarang tapi kita tidak tahu jalan pulangnya,
apakah kakak tau jalan untuk kita pulang kembali ke Bumi?” Kata Nida. “Ya,
kakak tau. Yuk kakak antar sekarang” kata Kak Kimigenime.
Akhirnya
mereka pun melihat lubang besar yang berputar-putar.
“Nah ini dia
lubang yang menyambungkan Negeri Animeworld dengan Bumi” Kata Kak Kimigenime.
“Baiklah, kami akan berangkat sekarang. Selamat tinggal Kak Kimigenime, kita
akan slalu berindukanmu!” Teriak Nida. “Eh sebentar, ini kakak punya
kenang-kenangan agar kalian slalu ingat pada kakak” Kata Kak Kimigenime sambil
menyodorkan 2 buah kalung yang ada Love di tengah-tengah kalung di dalam Love
ada photo mereka bersama Kak Kimigenime. “Terima kasih kak, kita pergi dulu ya,
dah!!” Kata Nola dan Nida. “Ya, dadah!!” kata Kak Kimigenime.
Mereka pun
loncat ke Lubang yang besar tadi.
“Plak!!”
“Aduh sakit. Nol kita sudah sampai nih di rumah yang rusak tadi. Pulang yuk” Kata Nida.
“Yuk!” Kata Nola.
Akhirnya
mereka pun pulang dengan hati yang bahagia.
My Cerpen 5
Peri Kue Tak Mengeluh Lagi
Disebuah
desa kecil yang bernama Fairytale Town, hiduplah seekor Peri yang bernama
Cocolate.
Cocolate
tinggal di salah satu jamur disebelah rumah Melty (Peri Binatang).
“Hoahm…..
Pagi yang indah” Sapa Cocolate. Cocolate lalu bergegas mandi dan mengganti
kostumnya dengan kostum seorang Bakery (Cocolate adalah Peri Kue)
Cocolate
bergegas pergi ke Toko Kue Fairy Cake Top, untuk bekerja.
Sesampainya
di FCT (Singkatan untuk Fairy Cake Top) Cocolate menyapa teman-temannya.
“Halo Berry,
Crystal dan Fify” Sapa Cocolate ramah. “Hai juga Cocolate” Jawab Semua
Serempak.
Setelah
selesai bekerja Cocolate bergegas ke rumah jamurnya.
Sesampai di
Rumah Jamurnya Cocolate mengeluh. “Mengapa aku menjadi Peri Kue? Aku sudah
capek membuat kue setiap hari, lebih baik aku menjadi Peri Musik seperti
Kyrana”.
Cocolate pun
bergegas ke istana Ratu Emerlyn dengan sayapnya yang indah.
Sesampainya
di istana, Cocolate mengobrol dengan Ratu Emerlyn.
“Ratu, aku
sangat bosan dengan pekerjaanku ini, aku capek Ratu, bolehkah aku menjadi Peri
Musik seperti Kyrana?” Tanya Cocolate. “Tapi Cocolate, teman-temanmu di FCT
akan sangat sedih kehilangan satu orang karyawan yang sangat disayy….” Belum
saja Ratu melanjutkan katanya, sudah ada yang mencegat.
“Stoop!!”
Ternyata Melty membuntuti Cocolate dan mendengarkan apa yang Ratu dan Cocolate
bicarakan. “Maaf Ratu, aku sudah bersikap tidak sopan dihadapanmu, aku hanya
ingin bicara sebentar sama Cocolate” Kata Melty. “Baiklah, saya maafkan
kesalahanmu, lain kali jangan diulangi lagi ya Melty, ooo…. ia silahkan” Kata
Ratu Emerlyn.
“Cocolate,
kumohon kamu jangan berubah menjadi Peri Musik, jika kamu berubah siapa yang
akan membuat kue di FCT? Disana kan hanya kamu Peri yang bisa membuat kue,
kumohon jangan berubah demi aku dan teman-teman kita yang lain, dan jika tidak
ada yang membuat kue mungkin tidak akan ada kue lagi di FairyTown dan hanya
Toko FCT saja yang menjual kue please….. kumohon” Kata Melty.
“Tt….ttapp….tapi
aku sudah bosan” Kata Cocolate agak gugup. “Kumohon” Kata Melty memelas. “Bbb…..bba…..baiklah”.
Cocolate pun
menghampiri Ratu Emerlyn.
“Ratu aku
berubah pikiran, sekarang aku akan tetap menjadi Peri Kue” Kata Cocolate.
“Bagus kalau begitu” Kata Ratu Emerlyn.
Akhirnya
Cocolate pun hidup bahagia selamanya dengan pekerjaannya sebagai Bakery di FCT.
My Cerpen 4
Liburan Paling Mengasyikan
Di hari
libur sekolah, Regyna dan Kakaknya Fitry tidak ada rencana apa-apa. Regyna dan
Kak Fitry mencari ide untuk mengisi liburan sekolahnya.
“Gyna, Kakak
ada ide, gimana kalau kita kemping di hutan bersama teman-teman Kakak dan
teman-teman Gyna? Setuju?” Usul Kak Fitry. “Ide bagus kak! Gyna setuju” Kata
Gyna.
Akhirnya
rencana kemping dihutan akan dilaksanakan besok. Kak Fitry dan Gyna menelepon
teman-temannya. Nama teman Gyna yang diajak adalah Selly, Silla, Milli dan
Milla, semuanya kembar. Kalau temman Kak Gyna ada Kak Heny, Kak Jihan , Kak
Ganny dan Kak Dini.
Hari yang
ditunggu pun tiba, Kak Fitry dan Gyna sibuk mempersiapkan perbekalan yang akan
dibawa mereka ke hutan.
Akhirnya
mereka berangkat ke hutan naik mobil Kak Fitry dan Gyna.
Di hutan
mereka asyik bermain.
Tak terasa
hari sudah malam.
“Ada yang
mau marshmallow tidak?, aku bawa banyak nih” Tawar Kak Ganny. “Akuu…..!!!”
Jawab semuanya.
Mereka pun
membakar marshmallow. Setelah makan semuanya asyik ngobrol.
“Eh… Cerita
yang seram yuk, aku mau cerita nih” Kata Selly. “Takut ah tengah malam gini
ceerita seram” Kata Kak Dini. “Cerita aja deh biar kita gak bosen” Kata Kak
Fitry. “Ok, aku cerita sekarang ya. Ada seorang anak yang bernama Fenny, pada
tengah malam dia mendengar ada yang jualan sate, kebetulan dia sedang lapar
jadi dia membeli 1 piring sate kambing. “Mang, beli satenya 1 piring ya, sate
kambing” Kata Fenny. Tapi Mang sate nya diam saja tidak bergerak sama sekali.
“Hmm…. Mang sate ini aneh, mukanya juga gak keliatan” Kata Fenny dalam hatinya.
Tiba-tiba…… Mang sate nya menengok kea rah Fenny “Waaa!!!! Mang sate ini
hantu!!!! Mukanya rata gak ada apa-apanya!” Kata Fenny ketakutan dan langsung
masuk ke rumah. Selesai deh ceritanya” Kata Selly. “Eh kok udah pada ke tenda
sih? Aku takut nih sendirian” Kata Selly gak sadar kalau teman-temannya sudah
masuk ke tenda duluan.
Paginya
mereka semua mandi di sungai yang ada di dekat hutan.
Setelah
mandi mereka berpakaian lalu pulang memakai mobil yang menjemput mereka.
Di Mobil
saat perjalanan pulang…….
“Liburan
kali ini memang asyik ya kak” Bisik Gyna pada Kak Fitry.
My Cerpen 3
Kucing
Baruku
Hari ini hari Senin Dina bangun jam 05.00, lalu Dina Wudhu
dan melaksanakan Sholat Shubuh. Setelah
merapihkan buku pelajaran hari senin , Dina
mandi terus berpakaian dan sarapan. Dinapun siap untuk berangkat ke sekolah.
“Ayah, Ibu, Dina berangkat dulu Assalamu’alaikum”. Dina pamit kepada Ayah dan
Ibunya. “Wa’alaikum salam .” sahut ayah
dan ibu Dina bersamaan.
Dina berangkat ke sekolah berjalan kaki karena sekolahnya
tidak terlalu jauh kadang ia diantar juga oleh ayahnya.
Di Sekolah Dina Bertemu dengan Mini, temannya.
“Hai Dina.” Sapa Mini. “Hai juga Mini.” Jawab Dina.
“Hai Dina.” Sapa Mini. “Hai juga Mini.” Jawab Dina.
Lalu mereka berdua masuk ke dalam kelas.
Di
kelas Mini dan Dina berbincang-bincang sebentar, dan akhirnya…….
Tett…Tett…Tett
bel masuk pun berbunyi semua murid masuk ke dalam kelas masing-masing.
Pelajaran pertama di kelas Dina adalah Bahasa Indonesia lalu
IPA dan Matematika.
Tidak terasa Bel pulang pun berbunyi, Tett…Tett…Tett…
Hari ini Dina pulang sendiri, teman-teman yang pulang searah
dengannya telah duluan. Dina kebagian piket, ia harus membersihkan kelas dahulu
sebelum pulang. Karena lelah Dina istirahat sebentar di masjid tapi tiba-tiba
Dina melihat seekor kucing dalam parit dekat mesjid.
“Duh kasihan kamu, kalau dilihat lucu juga Kucing ini,
kubawa pulang saja ah.” Seru Dina. Setelah Dina beristirahat sebentar lalu ia
pun pulang sambil membawa kucing yang ditemukannya.
Dirumah……………
“Assalamu’alaikum” Seru Dina dari Luar. “Wa’alaikumsalam” Jawab Ibu. “Eh kok bawa kucing?” Tanya Ibu penasaran. “Ooo……. Tadi nemu di mesjid dekat sekolah Dina. Kasihan bu, kelihatannya tidak ada pemiliknya jadi Dina ingin memeliharanya, boleh kan bu?” Kata Dina. “Hmm… Boleh…boleh, tapi… harus dirawat sendiri lho.” Kata Ibu. “Asyik, Makasih bu!” Seru Dina. “Sama-sama, cepat sana ganti baju, kemudian bersihkan kucing itu dan beri makan, kasihan kelihatannya kelaparan tuh.” Kata ibu. “Siap Bos”. Seru Dina riang.
“Assalamu’alaikum” Seru Dina dari Luar. “Wa’alaikumsalam” Jawab Ibu. “Eh kok bawa kucing?” Tanya Ibu penasaran. “Ooo……. Tadi nemu di mesjid dekat sekolah Dina. Kasihan bu, kelihatannya tidak ada pemiliknya jadi Dina ingin memeliharanya, boleh kan bu?” Kata Dina. “Hmm… Boleh…boleh, tapi… harus dirawat sendiri lho.” Kata Ibu. “Asyik, Makasih bu!” Seru Dina. “Sama-sama, cepat sana ganti baju, kemudian bersihkan kucing itu dan beri makan, kasihan kelihatannya kelaparan tuh.” Kata ibu. “Siap Bos”. Seru Dina riang.
Setelah berganti pakaian Dina memandikan kucing terus
mengeringkan bulunya dan memberinya makan dengan nasi yang dicampur pindang.
Tidak terasa 1 tahun telah terlewati sejak menemukan dan
merawat kucing itu. Sekarang kucingnya
sudah besar dan pandai, kucing itu akan menurut jika diperintah Dina.
“Bu, Dina ingin jalan-jalan dulu ya, Assalamu’alaikum!” Seru
Dina. “Wa’alaikum salam Dina” Kata Ibu. “Pussy ayo kita jalan-jalan!” Dina
memanggil kucingnya. “Meong…meong…meong.” Kata Pussy.
Dina pun melewati hari-harinya bersama kucingnya yang di
beri nama Pussy dengan gembira.
Sabtu, 07 April 2012
My Cerpen 2
Bermain Di Atas Pelangi
Ada seorang
anak yang Imut, Lucu dan Pintar, namanya Miny.
Miny masih
TK B, dia ingin sekali bermain di pelangi.
“Ma, Pa Miny
mau main di atas pelangi!” Rengek Miny. “Sayang….. mana mungkin kamu main di
atas pelangi. Pelangi kan hanya pantulan cahaya matahari dan tembus pandang”
Jelas Mama.
“Tapi Ma,
Miny tetep mau main di pelangi sama peri-peri yang cantik! Titik!” Kata Miny
setengah berteriak dan secepat mungkin masuk ke kamarnya.
“Huaa…..Huaaa!!!!!!!!!
Miny mau main sama peri di pelangi!!! Huaaa!!!!!!!!!!” Miny pun menangis.
Beberapa
saat kemudian Miny tertidur, ia bermimpi berada di atas pelangi.
plak! Miny terjatuh. “Aww!” Seru Miny.
“Wah!!
Dimana aku? Kok ada peri sih? Peri?! Whoa!! Aku di di atas pelangi, yeah!!”
Seru Miny riang.
Tiba-tiba
ada seorang peri menghampiri Miny.
“Halo anak
manis, namamu siapa?” Sapa Peri yangmenghampiri Miny. “Namaku Miny. Kamu pasti
peri kan? “Kata Miny.
“ Ya, namaku
Peri Gricela” Kata Peri yang ternyata bernama Gricela.
“Oh, Hai
Grice! Kita main yuk. Disini ada apa saja?” Kata Miny. “Hmm…. Boleh. Disini ada
banyak, ada Rumah Balon, Rumah Warna-Warni dan Banyak deh” Kata Peri Gricela.
Peri Gricela
dan Miny pun bermain bersama selama 1 bulan (kalau di dunia nyata Cuma 2 jam).
“Miny
waktunya kamu pulang” Kata Peri Gricela. “Apa? Aku masih mau disini” Rengek
Miny. “Tapi kamu harus pulang sekarang, ini aku akan memberimu kenangan” Kata
Peri Gricela sambil menyodorkan bingkai foto yang tertempel foto Peri Gricela
dan Miny. “Terima Kas…” Belum saja Miny mengucapkan terima kasih ia sudah ada
di dunia nyata.
“Wah, aku
dimana? Wah masih jam 4 kirain sudah 1 bulan aku di atas pelangi” Kata Miny.
Miny pun
menghampiri Mama dan Papanya dan menceritakan mimpinya yang indah itu. Akhirnya
impian Miny terkabul.
Senin, 02 April 2012
My CerPen
Ibu, Jangan Pergi
“Ibu, Shyla
(Baca Sila) sekolah dulu ya, Asalamu’alaikum” Kata Syla dengan nada lembut
sekali. “Iya nak, Wa’alaikum salam” Jawab Ibu dengan lembut juga.
Shyla
berangkat sekolah dengan berjalan kaki, ya sambil hemat-hemat minyak bumi, daripada
naik mobil lebih baik jalan kaki.
Shyla pun
sampai di sekolah.
Tak disadari
sekolah pun bubar. Shyla pulang seperti tadi pagi, jalan kaki.
“Assalamu’alaikum,
Ibu aku pulang” Kata Shyla. Tak berapa lama, Ibu Shyla pun membukakan pintu
untuk Shyla. “Wa’alaikum salam” Kata Ibu.
Shyla pun
bergegas berganti baju. Shyla memakai Baju tangan panjang bergambar kupu-kupu,
Rok panjang warna Hijau dan Kerudung berwarna Hijau juga. Memang keluarga Shyla
memakai kerudung di luar ataupun di dalam.
“Shyla, Ibu
mau ke pasar dulu ya. Tidak apa-apa kan kalau kamu sendirian?” Kata Ibu.
“Hmm….. tidak apa-apa kok bu.” Kata Shyla. “Kamu jaga rumah ya” Kata Ibu. “Ok
Bu” Jawab Shyla singkat. “Ibu pergi dulu ya. Asalamu’alaikum” Kata Ibu pamit.
“Wa’alaikum salam bu. Hati-hati ya di jalan” Pesan Shyla.
Saat Ibu
menyebrang Ibu tidak sadar kalau ada mobil truk yang melaju dengan cepat dan
Ibu tertabrak oleh truk.
“Aaaa!!!”
Teriak Ibu Shyla.
Ibu Shyla
pun nyaris tertabrak truk. Supir yang mengemudikan truk pun sudah lari entah
kemana.
Warga
sekitar menyelamatkan Ibu Shyla dan membawa Ibu Shyla ke rumah sakit.
Di rumah
sakit Warga yang menyelamatkan Ibu Shyla sedang mencari siapa keluarga Ibu
Shyla.
Dirumah,
Syla sedang menonton berita di TV, dan Shyla melihat ibu-ibu yang tertabrak
truk di berita.
“Waa!!!! Itu
seperti muka ibu” Kata Shyla kaget.
Reporter TV
pun menjelasakan kejadiannya.
“kami beritahukan kepada orang yang mengenal
Ibu-Ibu ini, harap datang ke Rumah Sakit Harapan Jaya. Namanya Siti Rahma Cahya
Jaya. Sekian berita dari kami……” Itu adalah cuplikan berita yang ditonton
Shyla.
“Aaapp…..Appaa?!
Ibu ditabrak truk? Oh tidak! Aku harus ke Rumah Sakit Harapan Jaya!” Seru Shyla
kaget.
Shyla pun
naik angkot.
Setelah
sampai di Rumah Sakit Harapan Jaya……………..
“Maaf Sus,
boleh Tanya? kamar Bu Siti Rahma Cahya Jaya dimana ya?” Tanya Shyla pada
seorang suster. “Di kamar no. 132” Kata Suster. “Oh, Terima Kasih Sus” Kata
Shyla. “Ya, Sama-Sama” Jawab Suster.
Setelah
sampai di depan kamar no. 132, Shyla pun langsung masuk ke kamar Ibunya.
“Ibuu!!!!”
Teriak Shyla. Tapi Ibu tak menyahut.
Beberapa
lama kemudian, Dokter pun datang.
“Maaf dek,
adek siapanya Ibu Siti?” Tanya Dokter. “Saya anaknya dok. Dok, ibu saya kenapa?
Kok dari tadi tidak menjawab saya kalau saya panggil?” Tanya Shyla sedih. “Maaf
dek, saya cek dulu keadaan Ibu Siti” Kata Dokter. “Oh eh, silakan” Kata Shyla.
Setelah di
cek………..
“Maaf dek,
saya berat mengatakan ini……” Kata Dokter sedih. “Kenapa dok? Ibu saya kenapa?”
Kata Shyla ingin tahu. “Ibumu terkena Kanker Otak dan setelah saya cek
ibumu…..ibumu….. meninggal” Kata Dokter. “Meninggal?! Dokter pasti bohong kan?!
Dokter pasti bohong!” Kata Shyla tak percaya. Beberapa tetes air mata pun
berjatuhan dari mata Shyla.
“Maaf dek,
saya keluar dulu” Kata Dokter. “Hiks…hiks… ii….iiyy….iya…dd…dddookk….” Kata
Shyla sambil sesenggukan. “Ibu, Ibu jangan pergi untuk selamanya. Huaaa!!!
Ibu!!! Kalo ibu pergi Shyla tinggal sama siapa? Ayah kan udah nikah sama
perempuan lain. Huaa!!!!!!” Shyla pun menangis
Shyla pun
akhirnya pulang setelah jenazah Ibunya dibawa ke kamar mayat.
Di rumah
Shyla menulis puisi untuk ibunya di kertas selembar. Sambil menangis ia menulis
puisinya yang berjudul “Ibuku” mau lihat kan puisinya? Yuk kita lihat.
ibuku
Ibu.
Kaulah bidadari yang kucintai, kusayangi dan yang kubanggakan. dan, betapa sayangnya kau padaku. k au yang telah melahirkanku dengan susah payah.
Ibu.
kau selalu sabar merawatku saat aku masih bayi. kasih sayangmu tak terhitung olehku. Tapi, nyatanya aku telah membuatmu marah, tapi kau tetap sabar.
Ibu.
do’aku akan terus menyertaimu. kau lebih berharga daripada cincin permata, Dan Kau juga lebih berharga dari mobil mewah dan rumah mewah.
Ibu
terima kasih kuucapkan.
Shyla anakmu
|
“Hiks….hiks….” Shyla menangis sampai selesai membuat puisi.
“Ibu aku tidak akan pernah melupakanmu”
Langganan:
Postingan (Atom)
Terima Kasih Untuk Kunjungannya ^_^