Jumat, 27 April 2012

Liat Aja Ok?

Like Fanpage FB blog ini ya, dan jangan lupa follow twitter nya juga.
Fanpage FB: Story Of Rika
Twitter: Story_Of_Rika

Thank's untuk kunjunganya ;D

Bonus karna sudah mengujungi Blog ini.
Unyu kan?

Selasa, 17 April 2012

My Cerpen 10


 RoSe BeAuTy Salon

Di sebuah sekolah bernama International Crystal School ada 5 orang sahabat yang sama-sama kaya tapi dermawan. Namanya Rolise, Selly, Bella, Aundry dan Tylia.
“Rolise, Selly, Bella, Aundry, aku kepingin punya salon tanpa uang orang tua. Nah kalian mau gak kita ngumpulin uang buat ngebuat salon? Setuju?” Kata Tylia. “Setuju!!!” Seru Rolise, Selly, Bella dan Aundry.
Tett….Tett….
Bel berbunyi nyaring Rolise, Selly Bella, Aundry dan Tylia masuk ke kelas masing-masing.
Esoknya mereka mengumpulkan uang dengan menjual gelang manik-manik buatan mereka sendiri. Hasilnya luar biasa! Mereka dapat 1.000.000 lebih dengan menjual selama 2 minggu, wow….
“Akhirnya kita bisa buat salon juga, kebetulan nih aku punya tanah kosong, cukup luas sih bisa kita pake untuk buat salon kalo soal bata, genteng, cat, semen dan semua bahan untuk buat bangunan sudah ada disitu. Nah kalian setuju? Uang yang kita kumpulkan untuk beli perlengkapan salon yang lain” Jelas Tylia panjang lebar. “Ok!” Seru teman-teman Tylia yang lain.
Setelah pembangunan salon selesai mereka membuka salon itu. Untung saja mereka sudah memahami cara creambath, mengecat rambut, memotong poni, memotong rambut, dan sebagiannya.
Nama salonnya adalah RoSe BeAuTy Salon.
Salonnya cukup laris. Baru seminggu jualan mereka sudah dapat 5.000.000 lebih!
Akhirnya impian Tylia terkabulkan.
Tylia dan Teman-temannya sekarang sudah 10 tahun bekerja di salon buatan mereka berlima dan tetap laris walau sudah lama.

Kamis, 12 April 2012

My Cerpen 9


Si kembar yang pemberani

Di sebuah keluarga ada 2 orang anak kembar yang bernama Shelly dan Shylla. Mereka sama-sama pintar dan pemberani. Suatu hari Shelly dan Shylla ingin pergi ke International Mall atau biasa di sebut IM.
“Mama Papa, Shylla dan Shelly ingin pergi ke IM. Boleh kan?” Tanya Shylla sambil memelas. “Hmm…. Baiklah Mama izinkan, asal kalian berangkat bersama Pak Jona ya…” Kata Mama. Pak Jona adalah sopir pribadi keluarga Shelly dan Shylla.  “Sipp….” Kata Shelly dan Shylla berbarengan.
“Pak Jona anterin kita ke IM dong” Kata Shylla. “Ok” Kata Pak Jona singkat.
Setelah beberapa menit di perjalanan menuju IM akhirnya mereka sampai juga.
“Terima kasih Pak Jona, nanti kita SMS deh kalau sudah belanjanya” Kata Shelly. “Ok neng” Kata Pak Jona.
Shelly dan Shylla pun bergegas menuju lift untuk ke lantai 6.
“Ly, kita mau kemana dulu nih?” Kata Shylla bingung. “Kita ke Papapipizza dulu saja” Kata Shelly. “Ok”.
“Selamat datang di Papapipizza, mau pesan apa?” Sapa seorang pelayan. “Hmm…. Aku 1 Pizza rasa sosis dan keju, minumannya lemon tea” Kata Shelly. “Kalau aku 1 Pizza rasa Jamur dan Keju, minumannya sama lemon tea” Kata Shylla. Pelayan pun mencatat pesanan Shelly dan Shylla.
10 menit kemudian Pizza pun datang.
“Silahkan Pizzanya” Kata pelayan. “Ya, terima kasih” Kata si kembar.
Setelah kenyang makan mereka membayar pizza dan menuju toko buku Gramedia.
Shelly dan Shylla berpencar untuk mencari buku.
Shylla ke bagian Novel Anak dan Shelly ke bagian Komik.
Tiba-tiba Shylla melihat laki-laki berpakaian hitam sedang mengendap-endap di belakang Shelly.
“Shelly awas! Dibelakangmu ada penjahat!” Seru Shylla. Sang penjahat pun kaget dan cepat- cepat membawa Shelly pergi. “Hei! Tunggu penjahat!” Kata Shylla sambil mengejar si penjahat yang berniat untuk menculik Shelly. “Tolong!! Kembaranku diculik!” Kata Shylla sambil terus mengejar si penjahat. Si penjahat bersembunyi di belakang tembok, tapi terlihat oleh Shylla.
Akhirnya si penjahat di kepung oleh orang-orang yang ada di sekitar tempat si penjahat sembunyi. Polisi pun datang ke tempat kejadian, Shelly pun selamat berkat adik kembarnya. “Terima kasih adik kembaranku, kau telah menyelamatkanku” Kata Shelly sambil berpelukan dengan Shylla. “Ya, tak apa-apa kok” Kata Shylla. “Lain kali aku akan lebih berhati-hati” Kata Shelly. Shylla pun tersenyum mendengar ucapan kakak kembarannya itu. “Sebaiknya kita pulang saja dulu la” Kata Shelly. “Ok, aku SMS Pak Jona dulu ya” Kata Shylla.
Akhirnya mereka pun pulang dengan Pak Jona.

My Cerpen 8


Sahabat Baru Riri

Pagi ini Riri berangkat ke sekolah barunya bersama ayahnya naik mobil. Di jalan Riri hanya menengok kearah kaca sebelah kanan mobil.
Setelah sampai di depan gerbang sekolah Riri mengucapkan salam. “Assalamu’alaikum Ayah.” Kata Riri sambil mencium pipi ayahnya. “Wa’alaikum salam Riri, hati-hati ya di sekolah!” Seru ayah sambil berlalu pergi.
Belum banyak murid-murid yang datang.  Di kelas Riri disapa oleh murid yang tidak dikenalnya. “Hai!, kamu murid baru disini ya?” Kata anak yang menyapa Riri. “Iya, nama kamu siapa?” Tanya Riri. “Ooo…. Namaku Nita, salam kenal.” Kata orang yang ternyata namanya Nita. “Eh Nita kita ke taman yuk!” Ajakku pada Nita. “Yuk!” Jawabnya.
Di taman Riri bermain dengan Nita. Setelah bel masuk berbunyi mereka pun segera masuk ke dalam kelas.
 Tak terasa pelajaran hari ini berlalu dengan cepat, waktunya pulang.
“Nita boleh aku tanya sesuatu?” Kata Riri. “Boleh, ada apa?” Kata Nita. “Aku cuma mau nanya rumah kamu dimana?” Tanya Riri. “Oh rumahku di Gang Harumanis No. 23” Kata Nita. “Wah berarti kita tetangga dong, kalo aku No.20!” Kata Riri senang. Lalu mereka pulang bersama dengan berjalan kaki (Riri tidak dijemput karena Papanya sibuk dikantor).
Dirumah, Riri disambut oleh ibunya.
Lalu Riri mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Setelah berganti pakaian Riri langsung menelepon Nita, sebelum berpisah tadi Riri dan Nita bertukar nomor telpon rumah. Riri nelpon karna ia ingin main ke rumah Nita. “Assalamu’alaikum ini dengan Nita?” Tanya Riri di telepon. “Wa’alaikum salam iya ini saya sendiri.” Jawab Nita. “Oh Nita, Nita boleh gak aku main sekarang ke rumahmu?” Tanya Riri. “Boleh.” Jawab Nita singkat. “Ok Assalamu’alaikum.” Kata Riri. “Wa’alaikum salam.” Jawab Nita.
Setelah sampai di depan rumah Nita. “Assalamu’alaikum!” Seru Riri di luar gerbang.
“Wa’alaikum salam, eh Riri yuk masuk!” Ajak Nita pada Riri.
Di dalam mereka bermain games. “Bosen ah, kita buat gelang aja yu Ri! Aku punya manik-manik pemberian bibiku.” Seru Nita. “Wah, ayo kita buat bersama, ajari aku cara membuatnya ya.” kata Riri. “Sip lah, gampang kok.” Kata Nita sambil mengambil manik-maniknya. Mereka pun membuat gelang dari manik-manik. Gelang yang sangat cantik, Riri membuat gelang dengan perpaduan warna ping tua dan muda sedangkan  Nita perpaduan warna hijau tua dan muda.  Sangat seru dan menyenangkan sehingga tidak terasa waktu sudah sore Riri harus pulang.  “Ri, gelang yang kamu buat untukku ya dan ini untukmu, kita tukeran tanda persahabatan kita, nih aku pakaikan ditangan kamu.” Kata Nita. “Aku juga akan memakaikannya di tangan kamu ya!” seru Riri.” Best Friend Forever!” Seru Riri dan Nita bersamaan.
Riri pun pulang ke rumahnya dan mendapat kabar buruk yaitu dia harus pindah ke luar negeri!. Padahal dia baru saja mendapat sahabat baik, yaitu Nita. Riri akan pindah besok.
Kukuruyuk……………!!!!!!!! Suara ayam jago yang berkokok.
“Wah pagi yang cerah, aku harus persiapkan koper dan akan ke rumah Nita” Kata Riri.
Setelah mengemasi barang yang mau dibawa, Riri ke rumah Nita.
Di depan gerbang Riri mengucapkan salam. “Assalamu’alaikum!” Kata Riri. “Eh Wa’alaikum salam, Riri ngapain kamu pagi-pagi gini kesini?” Tanya Nita. “Oh aku….. aku…. aku………. akan pindah ke luar negeri!” Kata Riri sambil menangis. “Apa!? Pindah? Gak salah tuh, kita kan baru bersahabat.” Kata Nita. “Iya tapi aku tidak akan lama disana hanya 1 tahun, tapi aku akan tetap bersahabat denganmu!” Seru Riri. “Best Friend Forever!” Seru mereka.
Persahabatan memang indah………….

My Cerpen 7


Roti atau Uang?

“Hoahm…!  Pagi yang cerah” Sapa Gyna.
Gyna bergegas ke Kamar Mandi, tentunya untuk mandi.
Setelah mandi Gyna lalu menuju Ruang Makan.
“Ma, pagi ini sarapannya apa?” Tanya Gyna.  “Fried Chicken, Nasi, Jamur Crispy dan Minumannya Lemon Tea.”Jawab Mama.  “Ooo…” Kata Gyna ber-ooo.
Gyna pun bergegas makan. Gyna mengambil beberapa Jamur Crispy, Satu Fried Chicken bagian Paha dan Lemon Tea.
“Hmm…. Yummy! Masakan Mama emang paling top!” Puji Gyna.  “Siapa dulu dong, Mama gitu lho!”  Kata Mama. “Hahaha…”  Tawa Gyna.
Gyna pun berangkat sekolah bersama sopir pribadinya,  Papanya Gyna sedang dinas di luar kota.
Disepanjang perjalanan Gyna melihat pemandangan nan indah.
Setelah sampai disekolah Gyna berlari ke lantai 4, kelasnya (4-F).
Di kelas….
“Halo May!” Sapa Gyna pada May, Sahabatnya dari TK yang duduk disebelahnya. “Hai Juga Gyna” Jawab May lesu.  “Kamu kenapa May, Sakit?”  Tanya Gyna. “Eh ng….nggak kok, aku Cuma mm…. Cuma pusing aja, gak kenapa-kenapa”  Jawab May agak gugup. “Ooo…. Ya sudah aku mau meminjam buku sebentar ya di perpustakaan.”  Kata Gyna. “Ia.”  Jawab May singkat.
Tak terasa beberapa jam telah berlalu, waktunya Gyna pulang.
“May kita pulang jalan kaki aja yuk?” Ajak Gyna. “Yuk, boleh-boleh saja. Kebetulan aku tidak ada yang menjemput.”  Jawab May, “Sekarang May sudah tidak pusing lagi”.
Diperjalanan, May dan Gyna bertemu seorang pengemis tua.
“May kita kasih kakek itu uang yuk? Kasian kakek itu, kayaknya butuh uang” Kata Gyna. “Iya ya, tapi kita kasih Roti aja jangan Uang” Kata May.
“Uang aja”
“Roti aja”
Akhirnya May dan Gyna Berdebat.
“Uang”
“Roti”
“Uang”
“Roti”
“Uang!!”
“Ya sudah deh aku kasih kakek itu Roti, kamu Uang, aku capek ah berantemnya” Kata May. “Ok deh” Kata Gyna.
Lalu Gyna dan May menghampiri kakek tua itu.
“Kek ini ada Roti dan Uang untuk kakek, dari kami” Kata Gyna. “Makasih nak, semoga Allah memberi balasan untuk kalian. “Ia kek sama-sama” Jawab May dan Gyna.
May dan Gyna pun senang telah memberi sedekah pada orang yang kesusahan apalagi tadi pengemisnya kakek-kakek tua, dan soal pertengkaran Roti dan Uang pun sudah berakhir.

My Cerpen 6


Petualangan Nida di Negeri Animeworld

Hari ini Nida dan sahabatnya akan bersepeda keliling kompleks.
“Ma, Nida main sepeda dulu ya” Kata Nida. “Ya, tapi hati-hati ya” Ingat Mama. “Ya Ma”.
Nida pun pergi ke rumah Nola sahabatnya sejak kecil untuk mengajaknya bersepeda.
“Tok…tok…tok”
“Eh Neng Nida, mau apa neng? Ayo masuk dulu” Kata Bi Inah pembantu Nola. “Eh nggak usah, Nida cuma mau main sama Nola” Kata Nida. “Oh, sebentar ya Bibi panggilkan dulu” Kata Bi Inah.
Beberapa menit kemudian………
“Eh ada Nida, sebentar ya aku ambil sepedaku dulu” Kata Nola.
“Yuk Nola, kita berangkat!” Kata Nida. “Let’s go!” Kata Nola.
Akhirnya Nola dan Nida pun keliling kompleks.
Nida dan Nola curiga pada rumah ber-cat putih dan temboknya pun suda retak, akhirnya Nola dan Nida masuk ke dalam Rumah yang kelihatan sudah rusak.
“Nol, yang bener aja kita masuk ke dalam rumah yang sera ini” Kata Nida takut. “Udahlah, mungkin ada sesuatu yang mencurigakam disini” Kata Nola. “Iya deh, yuk” Kata Nida yang sudah tidak ketakutan lagi.
“Nola! Apa itu yang bercahaya dibalik pintu yang berwarna coklat?” Kata Nida terkejut. “Mana? Oh itu, ia sebaiknya kita masuk ke dalam pintu itu” Kata Nola. “Ok”
“Sreett…..” Suara pintu terbuka.
Tiba-tiba Mereka tersedot kedalam pintu itu!
“Aaaaaaaaa!!!!!” Jerit mereka.
Akhirnya mereka jatuh di tempat yang tidak dikenali mereka.
“Ah!!, Nida kita dimana nih?” Kata Nola. “Tau ah gelap” Kata Nida Cuek. “Disini gak gelap kok” Kata Nola. “Mana kutahu, emangnya aku tau tempat ini” Kata Nida. “Ia deh, kita Tanya aja sama orang disini” Kata Nola. “Woi Nol, disini orangnya kok kayak Anime ya?” Kata Nida kaget. “Hah? Yang bener? Apa aku mimpi?” Kata Nola tidak percaya. “Yaudah kita Tanya aja” Kata Nida.
“Maaf kak, bisa Tanya kita ini ada dimana?” Kata Nola mewakili. “Apa? Ini Negeri Animeworld, kalian dari mana? Kok kalian beda dengan orang yang disini?” Kata Anime yang belum diketahui namanya itu. “Oh, kita dari Bumi. Oh ia nama kakak siapa ya?” Kata Nida. “Nama aku? Namaku Kimigenime, salam kenal” Kata Kimigenime yang cantik. “Oh. Namaku Nida” Kata Nida. “Kalau namaku Nola, salam kenal juga” Kata Nola. “Yuk akan ku perlihatkan keindahan Negeri Animeworld” Kata Kak Kimigenime ramah.
Nola dan Nida diajak jalan-jalan ke tempat hiburan dan lain-lain. Mereka juga berkenalan dengan teman-teman Kak Kimigenime. Ada yang namanya Hatsunime, Gekunime dan masih banyak lagi.
Tak berapa lama kemudian………..
“Kak Kimigenime, kita harus pulang sekarang tapi kita tidak tahu jalan pulangnya, apakah kakak tau jalan untuk kita pulang kembali ke Bumi?” Kata Nida. “Ya, kakak tau. Yuk kakak antar sekarang” kata Kak Kimigenime.
Akhirnya mereka pun melihat lubang besar yang berputar-putar.
“Nah ini dia lubang yang menyambungkan Negeri Animeworld dengan Bumi” Kata Kak Kimigenime. “Baiklah, kami akan berangkat sekarang. Selamat tinggal Kak Kimigenime, kita akan slalu berindukanmu!” Teriak Nida. “Eh sebentar, ini kakak punya kenang-kenangan agar kalian slalu ingat pada kakak” Kata Kak Kimigenime sambil menyodorkan 2 buah kalung yang ada Love di tengah-tengah kalung di dalam Love ada photo mereka bersama Kak Kimigenime. “Terima kasih kak, kita pergi dulu ya, dah!!” Kata Nola dan Nida. “Ya, dadah!!” kata Kak Kimigenime.
Mereka pun loncat ke Lubang yang besar tadi.
“Plak!!”
“Aduh sakit. Nol kita sudah sampai nih di rumah yang rusak tadi. Pulang yuk” Kata Nida. “Yuk!” Kata Nola.
Akhirnya mereka pun pulang dengan hati yang bahagia.

My Cerpen 5


Peri Kue Tak Mengeluh Lagi

Disebuah desa kecil yang bernama Fairytale Town, hiduplah seekor Peri yang bernama Cocolate.
Cocolate tinggal di salah satu jamur disebelah rumah Melty (Peri Binatang).
“Hoahm….. Pagi yang indah” Sapa Cocolate. Cocolate lalu bergegas mandi dan mengganti kostumnya dengan kostum seorang Bakery (Cocolate adalah Peri Kue)
Cocolate bergegas pergi ke Toko Kue Fairy Cake Top, untuk bekerja.
Sesampainya di FCT (Singkatan untuk Fairy Cake Top) Cocolate menyapa teman-temannya.
“Halo Berry, Crystal dan Fify” Sapa Cocolate ramah. “Hai juga Cocolate” Jawab Semua Serempak.
Setelah selesai bekerja Cocolate bergegas ke rumah jamurnya.
Sesampai di Rumah Jamurnya Cocolate mengeluh. “Mengapa aku menjadi Peri Kue? Aku sudah capek membuat kue setiap hari, lebih baik aku menjadi Peri Musik seperti Kyrana”.
Cocolate pun bergegas ke istana Ratu Emerlyn dengan sayapnya yang indah.
Sesampainya di istana, Cocolate mengobrol dengan Ratu Emerlyn.
“Ratu, aku sangat bosan dengan pekerjaanku ini, aku capek Ratu, bolehkah aku menjadi Peri Musik seperti Kyrana?” Tanya Cocolate. “Tapi Cocolate, teman-temanmu di FCT akan sangat sedih kehilangan satu orang karyawan yang sangat disayy….” Belum saja Ratu melanjutkan katanya, sudah ada yang mencegat.
“Stoop!!” Ternyata Melty membuntuti Cocolate dan mendengarkan apa yang Ratu dan Cocolate bicarakan. “Maaf Ratu, aku sudah bersikap tidak sopan dihadapanmu, aku hanya ingin bicara sebentar sama Cocolate” Kata Melty. “Baiklah, saya maafkan kesalahanmu, lain kali jangan diulangi lagi ya Melty, ooo…. ia silahkan” Kata Ratu Emerlyn.
“Cocolate, kumohon kamu jangan berubah menjadi Peri Musik, jika kamu berubah siapa yang akan membuat kue di FCT? Disana kan hanya kamu Peri yang bisa membuat kue, kumohon jangan berubah demi aku dan teman-teman kita yang lain, dan jika tidak ada yang membuat kue mungkin tidak akan ada kue lagi di FairyTown dan hanya Toko FCT saja yang menjual kue please….. kumohon” Kata Melty.
“Tt….ttapp….tapi aku sudah bosan” Kata Cocolate agak gugup. “Kumohon” Kata Melty memelas. “Bbb…..bba…..baiklah”.
Cocolate pun menghampiri Ratu Emerlyn.
“Ratu aku berubah pikiran, sekarang aku akan tetap menjadi Peri Kue” Kata Cocolate. “Bagus kalau begitu” Kata Ratu Emerlyn.
Akhirnya Cocolate pun hidup bahagia selamanya dengan pekerjaannya sebagai Bakery di FCT.

My Cerpen 4


Liburan Paling Mengasyikan

Di hari libur sekolah, Regyna dan Kakaknya Fitry tidak ada rencana apa-apa. Regyna dan Kak Fitry mencari ide untuk mengisi liburan sekolahnya.
“Gyna, Kakak ada ide, gimana kalau kita kemping di hutan bersama teman-teman Kakak dan teman-teman Gyna? Setuju?” Usul Kak Fitry. “Ide bagus kak! Gyna setuju” Kata Gyna.
Akhirnya rencana kemping dihutan akan dilaksanakan besok. Kak Fitry dan Gyna menelepon teman-temannya. Nama teman Gyna yang diajak adalah Selly, Silla, Milli dan Milla, semuanya kembar. Kalau temman Kak Gyna ada Kak Heny, Kak Jihan , Kak Ganny dan Kak Dini.
Hari yang ditunggu pun tiba, Kak Fitry dan Gyna sibuk mempersiapkan perbekalan yang akan dibawa mereka ke hutan.
Akhirnya mereka berangkat ke hutan naik mobil Kak Fitry dan Gyna.
Di hutan mereka asyik bermain.
Tak terasa hari sudah malam.
“Ada yang mau marshmallow tidak?, aku bawa banyak nih” Tawar Kak Ganny. “Akuu…..!!!” Jawab semuanya.
Mereka pun membakar marshmallow. Setelah makan semuanya asyik ngobrol.
“Eh… Cerita yang seram yuk, aku mau cerita nih” Kata Selly. “Takut ah tengah malam gini ceerita seram” Kata Kak Dini. “Cerita aja deh biar kita gak bosen” Kata Kak Fitry. “Ok, aku cerita sekarang ya. Ada seorang anak yang bernama Fenny, pada tengah malam dia mendengar ada yang jualan sate, kebetulan dia sedang lapar jadi dia membeli 1 piring sate kambing. “Mang, beli satenya 1 piring ya, sate kambing” Kata Fenny. Tapi Mang sate nya diam saja tidak bergerak sama sekali. “Hmm…. Mang sate ini aneh, mukanya juga gak keliatan” Kata Fenny dalam hatinya. Tiba-tiba…… Mang sate nya menengok kea rah Fenny “Waaa!!!! Mang sate ini hantu!!!! Mukanya rata gak ada apa-apanya!” Kata Fenny ketakutan dan langsung masuk ke rumah. Selesai deh ceritanya” Kata Selly. “Eh kok udah pada ke tenda sih? Aku takut nih sendirian” Kata Selly gak sadar kalau teman-temannya sudah masuk ke tenda duluan.
Paginya mereka semua mandi di sungai yang ada di dekat hutan.
Setelah mandi mereka berpakaian lalu pulang memakai mobil yang menjemput mereka.
Di Mobil saat perjalanan pulang…….
“Liburan kali ini memang asyik ya kak” Bisik Gyna pada Kak Fitry.

My Cerpen 3


Kucing Baruku

Hari ini hari Senin Dina bangun jam 05.00, lalu Dina Wudhu dan melaksanakan Sholat Shubuh.  Setelah merapihkan buku pelajaran hari senin , Dina  mandi terus berpakaian dan sarapan.  Dinapun siap untuk berangkat ke sekolah. “Ayah, Ibu, Dina berangkat dulu Assalamu’alaikum”. Dina pamit kepada Ayah dan Ibunya.  “Wa’alaikum salam .” sahut ayah dan ibu Dina bersamaan. 
Dina berangkat ke sekolah berjalan kaki karena sekolahnya tidak terlalu jauh kadang ia diantar juga oleh ayahnya.
Di Sekolah Dina Bertemu dengan Mini, temannya.
“Hai Dina.” Sapa Mini. “Hai juga Mini.” Jawab Dina.
Lalu mereka berdua masuk ke dalam kelas.
Di kelas Mini dan Dina berbincang-bincang sebentar, dan akhirnya…….
Tett…Tett…Tett bel masuk pun berbunyi semua murid masuk ke dalam kelas masing-masing.
Pelajaran pertama di kelas Dina adalah Bahasa Indonesia lalu IPA dan Matematika.
Tidak terasa Bel pulang pun berbunyi, Tett…Tett…Tett…
Hari ini Dina pulang sendiri, teman-teman yang pulang searah dengannya telah duluan. Dina kebagian piket, ia harus membersihkan kelas dahulu sebelum pulang. Karena lelah Dina istirahat sebentar di masjid tapi tiba-tiba Dina melihat seekor kucing dalam parit dekat mesjid.
“Duh kasihan kamu, kalau dilihat lucu juga Kucing ini, kubawa pulang saja ah.” Seru Dina. Setelah Dina beristirahat sebentar lalu ia pun pulang sambil membawa kucing yang ditemukannya.
Dirumah……………
“Assalamu’alaikum” Seru Dina dari Luar. “Wa’alaikumsalam” Jawab Ibu. “Eh kok bawa kucing?” Tanya Ibu penasaran. “Ooo……. Tadi nemu di mesjid dekat sekolah Dina.  Kasihan bu, kelihatannya tidak ada pemiliknya jadi Dina ingin memeliharanya, boleh kan bu?” Kata Dina. “Hmm… Boleh…boleh, tapi… harus dirawat sendiri lho.” Kata Ibu. “Asyik, Makasih bu!” Seru Dina. “Sama-sama, cepat sana ganti baju, kemudian bersihkan kucing itu dan beri makan, kasihan kelihatannya kelaparan tuh.” Kata ibu. “Siap Bos”. Seru Dina riang.
Setelah berganti pakaian Dina memandikan kucing terus mengeringkan bulunya dan memberinya makan dengan nasi yang dicampur pindang.
Tidak terasa 1 tahun telah terlewati sejak menemukan dan merawat kucing itu.  Sekarang kucingnya sudah besar dan pandai, kucing itu akan menurut jika diperintah Dina.
“Bu, Dina ingin jalan-jalan dulu ya, Assalamu’alaikum!” Seru Dina. “Wa’alaikum salam Dina” Kata Ibu. “Pussy ayo kita jalan-jalan!” Dina memanggil kucingnya. “Meong…meong…meong.” Kata Pussy.
Dina pun melewati hari-harinya bersama kucingnya yang di beri nama Pussy dengan gembira.

Sabtu, 07 April 2012

My Cerpen 2


Bermain Di Atas Pelangi

Ada seorang anak yang Imut, Lucu dan Pintar, namanya Miny.
Miny masih TK B, dia ingin sekali bermain di pelangi.
“Ma, Pa Miny mau main di atas pelangi!” Rengek Miny. “Sayang….. mana mungkin kamu main di atas pelangi. Pelangi kan hanya pantulan cahaya matahari dan tembus pandang” Jelas Mama.
“Tapi Ma, Miny tetep mau main di pelangi sama peri-peri yang cantik! Titik!” Kata Miny setengah berteriak dan secepat mungkin masuk ke kamarnya.
“Huaa…..Huaaa!!!!!!!!! Miny mau main sama peri di pelangi!!! Huaaa!!!!!!!!!!” Miny pun menangis.
Beberapa saat kemudian Miny tertidur, ia bermimpi berada di atas pelangi.
plak! Miny terjatuh. “Aww!” Seru Miny.
“Wah!! Dimana aku? Kok ada peri sih? Peri?! Whoa!! Aku di di atas pelangi, yeah!!” Seru Miny riang.
Tiba-tiba ada seorang peri menghampiri Miny.
“Halo anak manis, namamu siapa?” Sapa Peri yangmenghampiri Miny. “Namaku Miny. Kamu pasti peri kan? “Kata Miny.
“ Ya, namaku Peri Gricela” Kata Peri yang ternyata bernama Gricela.
“Oh, Hai Grice! Kita main yuk. Disini ada apa saja?” Kata Miny. “Hmm…. Boleh. Disini ada banyak, ada Rumah Balon, Rumah Warna-Warni dan Banyak deh” Kata Peri Gricela.
Peri Gricela dan Miny pun bermain bersama selama 1 bulan (kalau di dunia nyata Cuma 2 jam).
“Miny waktunya kamu pulang” Kata Peri Gricela. “Apa? Aku masih mau disini” Rengek Miny. “Tapi kamu harus pulang sekarang, ini aku akan memberimu kenangan” Kata Peri Gricela sambil menyodorkan bingkai foto yang tertempel foto Peri Gricela dan Miny. “Terima Kas…” Belum saja Miny mengucapkan terima kasih ia sudah ada di dunia nyata.
“Wah, aku dimana? Wah masih jam 4 kirain sudah 1 bulan aku di atas pelangi” Kata Miny.
Miny pun menghampiri Mama dan Papanya dan menceritakan mimpinya yang indah itu. Akhirnya impian Miny terkabul.

Senin, 02 April 2012

My CerPen



Ibu, Jangan Pergi

“Ibu, Shyla (Baca Sila) sekolah dulu ya, Asalamu’alaikum” Kata Syla dengan nada lembut sekali. “Iya nak, Wa’alaikum salam” Jawab Ibu dengan lembut juga.
Shyla berangkat sekolah dengan berjalan kaki, ya sambil hemat-hemat minyak bumi, daripada naik mobil lebih baik jalan kaki.
Shyla pun sampai di sekolah.
Tak disadari sekolah pun bubar. Shyla pulang seperti tadi pagi, jalan kaki.
“Assalamu’alaikum, Ibu aku pulang” Kata Shyla. Tak berapa lama, Ibu Shyla pun membukakan pintu untuk Shyla. “Wa’alaikum salam” Kata Ibu.
Shyla pun bergegas berganti baju. Shyla memakai Baju tangan panjang bergambar kupu-kupu, Rok panjang warna Hijau dan Kerudung berwarna Hijau juga. Memang keluarga Shyla memakai kerudung di luar ataupun di dalam.
“Shyla, Ibu mau ke pasar dulu ya. Tidak apa-apa kan kalau kamu sendirian?” Kata Ibu. “Hmm….. tidak apa-apa kok bu.” Kata Shyla. “Kamu jaga rumah ya” Kata Ibu. “Ok Bu” Jawab Shyla singkat. “Ibu pergi dulu ya. Asalamu’alaikum” Kata Ibu pamit. “Wa’alaikum salam bu. Hati-hati ya di jalan” Pesan Shyla.
Saat Ibu menyebrang Ibu tidak sadar kalau ada mobil truk yang melaju dengan cepat dan Ibu tertabrak oleh truk.
“Aaaa!!!” Teriak Ibu Shyla.
Ibu Shyla pun nyaris tertabrak truk. Supir yang mengemudikan truk pun sudah lari entah kemana.
Warga sekitar menyelamatkan Ibu Shyla dan membawa Ibu Shyla ke rumah sakit.
Di rumah sakit Warga yang menyelamatkan Ibu Shyla sedang mencari siapa keluarga Ibu Shyla.
Dirumah, Syla sedang menonton berita di TV, dan Shyla melihat ibu-ibu yang tertabrak truk di berita.
“Waa!!!! Itu seperti muka ibu” Kata Shyla kaget.
Reporter TV pun menjelasakan kejadiannya.
kami beritahukan kepada orang yang mengenal Ibu-Ibu ini, harap datang ke Rumah Sakit Harapan Jaya. Namanya Siti Rahma Cahya Jaya. Sekian berita dari kami……” Itu adalah cuplikan berita yang ditonton Shyla.
“Aaapp…..Appaa?! Ibu ditabrak truk? Oh tidak! Aku harus ke Rumah Sakit Harapan Jaya!” Seru Shyla kaget.
Shyla pun naik angkot.
Setelah sampai di Rumah Sakit Harapan Jaya……………..
“Maaf Sus, boleh Tanya? kamar Bu Siti Rahma Cahya Jaya dimana ya?” Tanya Shyla pada seorang suster. “Di kamar no. 132” Kata Suster. “Oh, Terima Kasih Sus” Kata Shyla. “Ya, Sama-Sama” Jawab Suster.
Setelah sampai di depan kamar no. 132, Shyla pun langsung masuk ke kamar Ibunya.
“Ibuu!!!!” Teriak Shyla. Tapi Ibu tak menyahut.
Beberapa lama kemudian, Dokter pun datang.
“Maaf dek, adek siapanya Ibu Siti?” Tanya Dokter. “Saya anaknya dok. Dok, ibu saya kenapa? Kok dari tadi tidak menjawab saya kalau saya panggil?” Tanya Shyla sedih. “Maaf dek, saya cek dulu keadaan Ibu Siti” Kata Dokter. “Oh eh, silakan” Kata Shyla.
Setelah di cek………..
“Maaf dek, saya berat mengatakan ini……” Kata Dokter sedih. “Kenapa dok? Ibu saya kenapa?” Kata Shyla ingin tahu. “Ibumu terkena Kanker Otak dan setelah saya cek ibumu…..ibumu….. meninggal” Kata Dokter. “Meninggal?! Dokter pasti bohong kan?! Dokter pasti bohong!” Kata Shyla tak percaya. Beberapa tetes air mata pun berjatuhan dari mata Shyla.
“Maaf dek, saya keluar dulu” Kata Dokter. “Hiks…hiks… ii….iiyy….iya…dd…dddookk….” Kata Shyla sambil sesenggukan. “Ibu, Ibu jangan pergi untuk selamanya. Huaaa!!! Ibu!!! Kalo ibu pergi Shyla tinggal sama siapa? Ayah kan udah nikah sama perempuan lain. Huaa!!!!!!” Shyla pun menangis
Shyla pun akhirnya pulang setelah jenazah Ibunya dibawa ke kamar mayat.
Di rumah Shyla menulis puisi untuk ibunya di kertas selembar. Sambil menangis ia menulis puisinya yang berjudul “Ibuku” mau lihat kan puisinya? Yuk kita lihat.


ibuku
Ibu.
Kaulah bidadari yang kucintai, kusayangi dan yang kubanggakan.
dan, betapa sayangnya kau padaku.
k au yang telah melahirkanku dengan susah payah.
Ibu.
kau selalu sabar merawatku saat aku masih bayi.
kasih sayangmu tak terhitung olehku.
Tapi, nyatanya aku telah membuatmu marah, tapi kau tetap sabar.
Ibu.
do’aku akan terus menyertaimu.
kau lebih berharga daripada cincin permata,
Dan Kau juga lebih berharga dari mobil mewah dan rumah mewah.
Ibu
terima kasih kuucapkan.                 



 Shyla anakmu                       





















“Hiks….hiks….” Shyla menangis sampai selesai membuat puisi.
“Ibu aku tidak akan pernah melupakanmu”
Terima Kasih Untuk Kunjungannya ^_^

Total Tayangan Halaman

Pengikut S.O.R